Minggu, 04 Maret 2012

Namaku Ardiana, kini aku telah berusia 26 tahun dan telah bekerja di sebuah perusahan multinasional. Kehidupan seksku masih beraliran bebas (atau mungkin lebih tepatnya liar) walau setelah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja aku harus menguranginya seiring dengan kesibukanku di perusahaan dan tentunya harus lebih mampu membawa diri dong, jangan gara-gara nafsu sesaat berpengaruh buruk bagi karirku di perusahaan. Cerita ini terjadi tahun 2009 yang lalu ketika aku di Bandung, saat itu aku menghadiri sebuah resepsi pernikahan salah seorang anggota keluarga dari pihak mamaku. Karena kedua orang tuaku berhalangan hadir aku lah yang menghadiri undangan tersebut bersama Tante Linda, adik dari mamaku yang paling kecil atau bungsu dari 7 bersaudara keluarga mamaku. Beliau berumur 35 tahun dan telah menjanda sekitar lima tahun yang lalu dengan seorang anak perempuan yang telah berusia 8 tahun. Meskipun usianya telah kepala tiga dan pernah melahirkan, Tante Linda masih terlihat segar dan menggairahkan, terlebih dandanannya yang modis dan natural membuatnya terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Hubungannya denganku terbilang cukup akrab, obrolan kami saling nyambung satu dengan lainnya, mungkin karena usianya relatif masih muda sehingga masih bisa mengikuti gaya satu generasi di bawahnya seperti aku ini. Di Bandung kami menginap di salah satu hotel bintang tiga di jalan Pasirkaliki. Hari Sabtu malam kami berdua menghadiri undangan tersebut yang diselenggarakan di sebuah gedung serbaguna yang tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap. Dapat dibilang hari itu sangat melelahkan, bagaimana tidak begitu sampai di Bandung siangnya kami sudah dijamu oleh keluarga yang punya pesta (kami tidak sempat menghadiri pemberkatan nikah karena terlambat) lalu disusul harus ke salon untuk menata rambut dan make up kami, kemudian kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Pesta pernikahan yang termasuk mewah itu berjalan lancar, kami pulang kembali ke hotel jam sembilan lebih. Setelah sikat gigi dan membersihkan make up aku langsung menjatuhkan diri ke ranjang, rasanya seperti surga saja setelah hari yang demikian padat. Aku sempat ngobrol-ngobrol sebentar dengan Tante Linda sebelum akhirnya terlelap di ranjang hotel yang empuk.

Minggu, 19 Februari 2012

Rosa

Usiaku sudah hampir mencapai tiga puluh lima, ya... sekitar 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 7 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek.

Jadi... begini nih ceritanya.
Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku.

Swinger

Kami berdua memiliki fantasi seksual yang cukup tinggi. Suatu malam, istriku membuka pertanyaan "pa.... gimana yah rasanya kalau pas kita ML, trus ada pasangan lain juga yang bersama kita?.."
Aku agak tersentak mulanya,...dan mencoba dengan santai bertanya “ Kok...., hayo... jelasin apa imaginasi kamu ... .?”
“Iya..., mainnya tukeran ..gitu.., dengan wajah yang semakin memerah istriku menjawab lirih.., lalu lanjutnya “ Kan asyik juga kali ya melihat papa main sama wanita lain sementara suaminya main denganku”.
“Nanti kamu marah..., kan kamu dasarnya pencemburu..., nanti kalau lihat papa main dengan wanita lain, trus kamu ngambek kan repot...” kataku menjawab pernyataannya.
“Nggak lah..., malah kayaknya jadi horny deh kalau ngebayangin...,” istriku menjawab cepat dan setelah itu dengan rona wajah agak malu ia menggigit bibirnya

Sara

Sara....anak gadis yg baru gede,berumur kurang lebih 18 tahunan....berbadan kecil seperti layaknya anak yg baru lulus SMA..buah dadanyapuntdk lah terlalu menonjol....namun matanya sangat indah dan senyumannya sangatlah enak untuk di lihat....
Setelah bekerja 6 minggu di kantor saya sebagai oparator....Sara selalu memberikan senyumannya yg manis itukepada saya setiap pagi....tapi pagi ini dia berani menghampiri saya dan bertanya setengah berbisik apakah bapak sudah menikah... tentu saja saya menjawab sudah.....kamu sudah punya pacar tanya saya kembali kepada sara....sudah pak katanya di kuping saya ....seeerrrr....kuping saya merasa panas sekaligus teransang mendengar bisikannya.....tanpa sengaja saya menenpelkan pipi saya kepada pipinya sara...dan tiba tiba dia memberikan saya french kiss....yg berlangsung singkat.....namun dpt membuat penis saya berdiri....lalu di pergi ketempat kerjanya sambil tersenyum manis penuh arti....

Teman baru di kantor

Aku baru saja diterima kerja di sebuah perusahaan asing dan jabatan yang aku dapat sudah masuk jajaran managerial walaupun masih junior. Seiring berjalannya waktu aku sudah saling mengenal dengan karyawan lain yang mencuri pandanganku adalah Kinar yang meja kerjanya diseberang ruang kerjaku yang memiliki jendela yang lebar sehingga ketika aku menegadah otomatis terlihat wajah Kinar yang ayu, kulit putih berkacamata minus.
Peraturan di perusahaan ku untuk karyawan pria menggunakan seragam Senin sampai Kamis, Jum’at baju bebas sopan, untuk karyawan wanita Senin sampai Rabu menggunakan seragam, Kamis Jum’at baju bebas sopan, nah pada hari Kamis dan jum’at si Kinar selalu memakai baju model terbaru yang menampakkan kemolekan tubuhnya, pingul yang seksi dan pantat yang montok, tubuhnya yang bagus dia jaga dengan rajin olahraga katanya.
Di suatu saat ada sebuah proyek yang aku tangani dan sengaja kumasukkan Kinar ke dalam tim proyek ku, kuberikan dia tugas yang akan sering membantu tugas ku, otak mesum dikepalaku selalu menggoda untuk curi-curi pandang ke belahan dada Kinar saat kita berdua diskusi masalah proyek .
Sempat diskusi kami hampir mendekati waktu makan siang dan Kamis itu Kinar memakai baju kerja setelan blouse dan rok diatas paha, waktu makan siang sudah lewat 15 menit tak terasa oleh kami yang berdiskusi diruangan ku, kulihat sekeliling sudah sepi, langsung kutawarkan dia untuk pergi makan siang bersama.

Minggu, 05 Februari 2012

Novi

Sabtu itu sekitar jam 1, Bu Novi (39) hendak meminta izin kepada suaminya pak Parno (43) untuk pergi ke Kantor Kelurahan tempat suaminya bekerja untuk menghadiri acara dengan ibu-ibu PKK kelurahan setempat. Dengan senang hati pak Parno mengizinkan istrinya itu, namun ia berpesan agar setelah selesai acaranya agar langsung pulang ke rumah. Kemudian Bu Novi meraih tangan pak Parno dan menciumnya sebelum akhirnya meninggalkannya. Pak Parno merasa bangga melihat istrinya yang selalu aktif dalam setiap acara yang dilakukan oleh Keluarahan yang dipimpinnya itu. selain itu ia juga mampu memberikan pelayanan sebagai ibu rumah tangga, baik kepada dirinya maupun terhadap ke-empat anaknya, sehingga ia merasa percaya sepenuhnya kepada istrinya itu.

Ningsih

    Bermula dari ditinggal istri kabur karena aku ketahuan mencari daun muda, akhirnya Terjadilah Cerita ini, antara gue dengan ningsih, pembantu baruku yang lugu..

    Sebut saja namaku Paul. Aku bekerja di sebuah instansi pemerintahan di kota S, selain juga memiliki sebuah usaha wiraswasta. Sebetulnya aku sudah menikah, bahkan rasanya istriku tahu akan hobiku mencari daun-daun muda untuk “obat awet muda”. Dan memang pekerjaanku menunjang untuk itu, baik dari segi koneksi maupun dari segi finansial. Namun semenjak istriku tahu aku memiliki banyak sekali simpanan, suatu hari ia meninggalkanku tanpa pamit. Biarlah, malah aku bisa lebih bebas menyalurkan hasrat.

    Karena pembantu yang lama keluar untuk kawin di desanya, aku terpaksa mencari penggantinya di agen. Bukan saja karena berbagai pekerjaan rumah terbengkalai, juga rasanya kehilangan “obat stress”. Salah seorang calon yang menarik perhatianku bernama Ningsih, baru berusia (hampir) 16 tahun, berwajah cukup manis, dengan lesung pipit. Matanya sedikit sayu dan bibirnya kecil seksi. Seandainya kulitnya tidak sawo matang (meskipun bersih dan mulus juga), dia sudah mirip-mirip artis sinetron. Meskipun mungil, bodinya padat, dan yang terpenting, dari sikapnya aku yakin pengalaman gadis itu tidak sepolos wajahnya. Tanpa banyak tanya, langsung dia kuterima.